Pada suatu hari hiduplah sebuah keluarga yang sangat miskin sekali mereka memiliki seorang anak yang bernama Muhamad Abdul Bin Sidik anak ini memiliki ibu yang bernama Siti Maimunah yang hanya bekerja menjadi tukang sol sepatu dan seorang ayah yang bernama Sidik Abu Buqori yang hanya bekerja menjadi tukang becak .tetapi pada suatu hari kedua orang tua Abdul sedang kesusahan mencarikan biaya untuk sekolah Abdul untuk masuk SD dan pada waktu itu juga kedua orang tua Abdul berfikir untuk tidak menyekolahkan Abdul tetapi karena Abdul mendengar pernyataan yang di katakan oleh ayahnya itu dan akhirnya Abdulpun membantah pernyataan yang di berikan oleh ayahnya dan akhirnya karena kedua orang tua Abdul tidak kuasa melihat anaknya merasa sedih akhirnya kedua orang tua Abdul pun membanting tulang untuk biaya sekolah anaknya dan sampai akhirnya Abdul tidak tega melihat orang tuanya membanting tulang ia pun membantu orang tuanya mencari uang dengan cara membantu ibunya menyemir sepatu dan dari jerih payahnya itu ia pada akhirnya dapat bersekolah ke jenjanng SD dan karena telah banyak biaya yang di keluarkan oleh kedua orangtuanya ia pun berjanji akan rajin belajar dengan sungguh-sungguh dan ternyata ia mampu membahagiakan kedua orangtuanya dengan meraih gelar juara satu di sekolah dari 25siswa yang ada.
Tetapi ada salah satu kejangalan yang dimiliki Abdul yaitu ia memiliki kecacatan fisik yaitu ia menderita patah tulang yang cukup parah dan harus di amputasi maka dari itu Abdul sejak kelas satu SD sering di hina oleh teman-temannya. Tetapi istimewanya ia tidak pernah mengeluh menggapai cita-citanya sampai pada suatu hari ada tawaran lomba olimpiade matematika di medan dan dari situ abdul di pilih untuk mengikuti lomba tersebut dan iapun pada akhirnya di pilih untuk mengikuti lomba tersebut dan iapun berusaha untuk menang.salah satu caranya yaitu berdoa,dan belajar dengan sungguh-sungguh dan pada akhirnya kedua orangtua Abdulpun merasa bahagia karena anak sematawayangnya itu dapat menang dalam olimpiade itu kedua orang tua Abdulpun tidak menyangka anaknya yang cacat dapat mengharumkan nama baik, sekolah, negara, maupun keluarga.
Tetapi karena semangat Abdul yang tidak pernah luntur dan iapun dapat membawa pulang mendali emas dan pada jenjang SMP ia dapat ajakan lomba lagi di inggris dengan lomba olimpiade matematika di inggris dengan lomba olimpiade matematika dan pada akhirnya ia dapat meraih mendali emas. Dan pada waktu kelas dua smp ia dapat ajakan lomba olimpiade matematika di thaiwan dan iapun mendapat gelar juara satu lagi dengan piagam yaitu mendali emas dan sampai pada akhirnya ia lulus smp ia bingung apakah ia dapat melanjutkan sekolah atau tidak tetapi pada suatu hari ia mendapat kiriman surat dari Jakarta dan ternyata ia mendapat kiriman surat dan ternyata ia mendapat biaya siswa dan di situ tertera bahwa dari kelas satu SMA sampai kelas tiga SMA ia tidak usah bayar atau ''GRATIS'' betapa senangnya kedua orang tua Abdul.Abdul dapat bersekolah di SMA nomor satu dan termahal di Jakarta yaitu SMAN 1 TARUNA dan iapun menggeluti bidang matematika dan di tawari untuk mengikuti lomba olimpiade MATEMATIKA dengan lambang INTERNASIONAL di Vietnam dan di Hongkong dalam olimpiade tersebut ia dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia iapun dapat membawa pulang mendali Emas dan mendali Perunggu dan juga di hongkong iapun dapat membawa pulang mendali perak dan Emas
0 komentar:
Posting Komentar